Sudah lama aku menyimpan perasaan sepihakku ini padanya. Tapi sekuat apapun aku menahannya, semuanya jadi meluap keluar. Awalnya aku ingin merahasiakan semuanya sendiri. Memberinya sinyal bahwa aku memiliki perasaan padanya, tak ingin mengungkapkannya secara terang-terangan. Tapi semua tidak sesuai yang aku kehendaki. Dia mengetahuinya karena kebodohanku sendiri. Tidak sepenuhnya salahku mungkin. Aku mengatakan kepada sahabat-sahabatku.
Aku
mencintaimu, sampai dada ini sesak.
Aku
menyayangimu, sampai aku rela mengorbankan apapun.
Aku ingin
kau bahagia, sampai aku rela mengalah dan tak mengeluh.
Aku ingin
mengeluh padamu, tapi hanya diam yang akhirnya akan aku dapatkan darimu.
Aku ingin
egois, tapi aku tahu seegois apapun aku, kamu tak akan goyah.
Aku
bersedia merendah untukmu.
Aku rela
dianggap gila olehmu.
Aku
tahu...
Maafkan
aku...
Tapi
sekali saja, aku mohon padamu.
Tak
bisakah kumiliki hatimu?
Aku tahu
itu tak mungkin.
Jika
kumiliki dirimu?
Tidak
dengan hatimu pun aku rela.
Tak
bisakah kamu berpura-pura?
Memiliki
perasaan yang sama denganku?
Berpura-pura
kamu mencintaiku?
Aku ingin
merasakan bagaimana rasanya dicintai olehmu.
Meski aku
tahu itu tak akan pernah terjadi.
Aku tahu
itu.
Sungguh
aku tahu itu.
Aku
mengerti akan hal itu.
Tapi aku
memohon sekali lagi.
Bisakah
kamu menoleh ke arahku?
Barang sedetik
saja?
Akan
sangat tak bersyukur jika aku meminta lebih.
Hahahahaha....
aku tahu aku sangat tak bersyukur.
Maafkan
perasaan ini.
Maafkan
aku diriku.
Aku begitu
lemah dan tak berdaya hingga diriku terlalu menderita karena mencintaimu.
Maafkan
aku diriku, karena terlalu terfokus pada satu cinta.
Aku tahu
diriku lelah, tapi aku dan diriku tak bisa berhenti berharap.
Maafkan
aku diriku.
Maafkan
aku.
Aku tahu
orang akan menganggap diriku berlebihan.
Tapi
mereka yang memiliki perasaan sepertiku akan mengerti.
Bagaimana
sakitnya mencintai orang yang JELAS tak pernah memiliki perasaan yang sama
dengan yang kita rasa.
Melankolis?
Benar.
Hidupku
terlalu didramatisir.
Maaf jika
perasaan yang aku miliki mengganggu semua orang.
Merasa
bosan mendengar keluhan yang sama setiap saat.
Hanya tak
ingin semua ini menumpuk setiap detiknya.
Aku tak
ingin menjadi gila karena perasaan ini.
Karena aku
lemah.
Maaf.
Maaf.
Maaf.
Maaf
karena selalu mengemis cintamu.
Aku tahu
kamu pasti tak suka orang sepertiku yang selalu mengemis cinta padamu.
Hahahaha...
Maafkan aku diriku.
By. Alfi Rizki Khoiriyyah
By. Alfi Rizki Khoiriyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar