Kamis, 19 April 2012

KI HAJAR DEWANTARA

Ki Hajar Dewantara Muda
           R.M. Suwardi Suryaningrat, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Deawantara, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Sesudah menamatkan Sekolah Dasar, melanjutkan pelajaran ke Stovia di Jakarta, tetapi tidak sampai selesai. Kemudian bekerja sebagai wartawan, membantu beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express dan Utusan Hindia. Bersama-sam dengan Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo, pada tanggal 25 Desember 1912 mendirikan Indische Partij yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. Dalam tahun 1913 ikut membentuk Komite Bumiputra. Melalui komite itu dilancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya Negeri Belanda dari penjajahan Perancis. Karangannnya yang berjudul Als Ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda), berisi sindiran dan kecaman yang pedas. Akibatnya, dalam bulan Agustus 1913 ia dibuang ke Negeri Belanda. Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga berhasil memperoleh Europeesche Akte.

          Setelah kembali ke tanah air dalam tahun 1918, ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 didirikannya Taman Siswa, sebuah perguruan yang bercorak nasional. Kepada anak didik ditanamkanrasa kebangsaan agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Banyak
rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa, antara lain adanya Ordonansi Sekolah Liar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Belanda. Tetapi berkat perjuangna Ki Hajar Dewantara, ordonansi itu dicabut kembali.

          Dalam zaman Penduduk Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki hajar Dewantara duduk sebagai salah seorang pimpinan di damping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Jabatan yang pernah dipegang setelah Indonesia merdeka ialah sebagi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.

          Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan pendiri Taman Siswa. Ajarannya yang tekenal ialah tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada, artinya : di belakang memberi dorongan, di tengah memberi teladan. Beliau meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana. Hari lahir beliau, tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan.





dikutip dari ALBUM PAHLAWAN BANGSA cetakan ke-4 tahun 1981.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar