Jumat, 09 Januari 2015

ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA JEPANG STANDAR DENGAN DIALEK SODEGAHAMA DALAM DORAMA AMA-CHAN EPISODE 1-6 oleh Alfi Rizki Khoiriyyah



ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA JEPANG STANDAR
DENGAN DIALEK SODEGAHAMA
DALAM DORAMA AMA-CHAN EPISODE 1-6

Alfi Rizki Khoiriyyah
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
FPBS Universitas Pendidikan Indonesia


Abstrak: Bahasa Jepang merupakan bahasa yang sekarang sedang populer di kalangan penduduk Indonesia, terutama remaja. Banyak yang tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang dengan berbagai alasan. Salah satu cara yang dilakukan untuk mempelajari bahasa Jepang adalah dengan menyimak tontonan-tontonan yang berkaitan dengan Jepang melalui dorama. Salah satu dorama terkenal di Jepang, yaitu Ama-chan (あまちゃん) yang mengangkat kebudayaan di daerah Sodegahama, Perfekture Iwate, yang salah satunya adalah dialek Sodegahama. Selain dialek, dalam dorama ini pun diperlihatkan keragaman budaya, kebiasaan, dan beberapa makanan khas daerah Sodegahama. Dalam dorama ini, ditunjukkan ada beberapa warga yang tidak menggunakan dialek atau aksen Sodegahama.

Kata kunci: dialek Sodegahama, aksen, budaya, dorama Amachan, bahasa Jepang Standar

1.      Pendahuluan
Bahasa sebagai alat komunikasi yang mengadung beberapa sifat, yaitu sistematik, manasuka, ujar, manusiawi, dan komunikatif. Selain itu, “bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri dalam suatu masyarakat bahasa” (Asasupi, 2014:3).
Jadi, bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat bahasa. Masyarakat yang berbahasa yang memiliki kebudayaan. Karena bahasa itu sendiri tak bisa lepas dari budaya masyarakat tertentu. Di setiap belahan bumi ini, dengan banyaknya budaya, tak akan terhindar dari banyaknya pula bahasa yang berbeda-beda di dunia.
Seperti di negara yang memiliki julukan Matahari Terbit, Jepang, memiliki lingua franca, yaitu Bahasa Jepang Standar, namun ternyata Jepang memiliki beragam bahasa di setiap daerahnya yang disebut sebagai dialek atau aksen yang yang hanya diujarkan oleh sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu.
Dalam dorama (drama Jepang) Ama-chan, yang menjadi salah satu dorama paling terlaris di Jepang pada tahun 2013 dengan 156 episode, menunjukkan para pemainnya berbahasa dengan dialek Sodegahama. Dialek yang dipakai oleh penduduk di daerah Sodegahama, Perfektur Iwate. Namun, ada juga beberapa penduduk yang tidak menggunakan dialek tersebut.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengulas sedikit perbandingan dari bahasa standar Jepang dengan dialek Sodegahama yang ada dalam dorama Amachan mulai dari episode 1-6. Mengingat waktu dan pengetahuan yang terbatas, maka penulis hanya mengambil 6 episode pertama dalam dorama ini sebagai acuan dalam penulisan jurnal ini. Apabila terdapat kekurangan di dalam jurnal ini, mohon akan saran dan masukkan yang dapat membantu akan perkembangan jurnal ini.

2.      Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menganalisis dialog antara pemeran dari dorama Ama-chan dan kajian pustaka dari buku yang berkaitan dengan dialek Jepang, kebudayaan dan dari kamus bahasa Jepang standar oleh Goro Taniguchi.

3.      Bahasa Jepang Standar
Bahasa Jepang standar sebenarnya masih masuk ke dalam suatu dialek, yaitu dialek Tōkyō. Bahasa Jepang standar berpusat pada bahasa daerah di kota Tōkyō. Karena banyak masyarakat Jepang yang menggunakan dialek Tōkyō sebagai bahasa yang mereka gunakan di kehidupan sehari-hari, maka digunakanlah dialek Tōkyō sebagai bahasa Jepang standar, atau sebagai lingua franca. Bahasa Jepang yang menjadi lingua franca di Jepang disebut hyōjungo (標準語 (bahasa Jepang Standar) atau kyōtsūgo (共通語 (bahasa umum).
Yang menjadi ciri dari dialek Tōkyō atau bahasa Standar Jepang adalah bahasa yang pertama kali dipelajari di sekolah atau perguruan tinggi untuk jenjang formal. Contohnya seperti di bawah ini :
1.      名前 大友 です
Watashi no namae wa Ootomo desu.
Nama saya adalah Ōtomo.
2.      今、私 宿題 しています
Ima, watashi ha shukudai o shiteimasu.
Sekarang saya sedang mengerjakan pekerjaan rumah.

Huruf Jepang yang ditebalkan merupakan salah satu ciri dari bahasa Jepang standar, yang apabila dibaca menjadi “desu” untuk contoh nomor 1.  Sedangkan untuk contoh nomor 2, yang menjadi ciri adalah kata yang dibaca “masu”. Kedua kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang formal dan masih termasuk ragam bahasa sopan.
Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Tiongkok. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu hyōjungo (標準語), pertuturan standar, dan kyōtsūgo (共通語), pertuturan umum. Hyōjungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.

4.      Dorama Ama-chan
Dorama Ama-chan (あまちゃん) adalah salah satu drama Jepang yang populer di kalangan masyarakat Jepang. Asadora (Asa = pagi, dora = drama) berdurasi 15 menit dengan 156 episode dan dibagi 6 episode per-minggunya, mulai tayang sejak 1 April 2013 hingga 28 September 2013 lalu di stasiun NHK Jepang.

            Sinopsis Ama-chan
Bercerita tentang seorang pelajar berusia 16 tahun, Amano Aki yang berjuang dari seorang Ama-chan menjadi Ama-san. Ama-san sendiri adalah sebutan bagi seorang wanita penyelam di negara Jepang.
Saat liburan musim panas, Amano Aki beserta Ibunya, Haruko, pergi ke kampung halamannya di Kitasanriku. Di sana, dia bertemu Neneknya dari pihak Ibu bernama Natsu untuk pertama kalinya. Natsu adalah wanita penyelam dan Aki berpikir bahwa menyelam itu begitu keren. Aki adalah seorang siswa SMA tingkat dua dan saat itu dia berjuang untuk bisa bersaing dengan kehidupan yang serba cepat di Tōkyō.
Setelah terkurung sekian lama dalam alamnya yg sempit di Tōkyō, segala sesuatu yang ia lihat di pedesaan ternyata sangat menarik baginya. Dan lebih dari itu semua, melihat Neneknya menyelam di bawah deru ombak sepanjang pesisir pantai, meninggalkan dampak besar pada dirinya bahwa "Aku ingin menjadi seorang penyelam..."

5.      Perbandingan Bahasa Standar Jepang dan Dialek Sodegahama dalam Dorama Ama-chan
Dalam dorama Ama-chan, dengan diangkatnya dialek Sodegahama dalam percapakan penduduk sehari-hari dapat menarik perhatian penduduk Jepang sehingga membuat dorama ini menjadi salah satu dorama paling populer di tahun 2013. Para pemeran yang sangat apik membawakan perannya masing-masing dan jalan cerita yang menarik.
Salah satu pemeran utama dalam dorama ini yang awalnya menggukan bahasa Jepang standar, perlahan sering menggunakan dialek Sodegahama. Seperti kata berikut :
じぇじぇ!(Jejeh!), yang artinya ungkapan rasa terkejut seseorang saat menanggapi suatu hal. Dan seperti ini mengatakannya dalam bahasa Jepang standar, berikut perbandingan antara dialek Sodegahama dengan bahasa Jepang standar.
1)      「じぇじぇ!」= 「びっくりした!」
2)         Jejeh! = Bikkurishita!

Kedua pengucapan itu artinya sama, yaitu mengungakapkan ekpresi terkejut akan sesuatu hal. Lalu dikatakan pula dalam dorama Ama-chan episode 2, Aki bertanya mengapa apa arti dari じぇ!じぇ!. Kemudian salah seorang dari mereka menjawab pertanyaan Aki, bahwa di sini (Sodegahama), sejak dulu jika terkejut akan mengatakan 「じぇ!」Jeh!”.
Lalu Aki bertanya kembali, bagaimana jika sangat terkejut. Yang lainnya menjawab 「じぇじぇ!」Jejeh!”, bagaimana kalau sangat sangat terkejut, kemudian dijawab lagi 「じぇじぇじぇ!」Jejejeh!”. Jadi kesimpulan yang Aki dapat, jika benar-benar terkejut tinggal menambahkan kata 「じぇ!」Jeh!” saja. Mulai dari sana, ketertarikan Aki akan kota Sodegahama. Dan perlahan-lahan, Aki sering berbicara dengan dialek atau aksen Sodegahama.
Satu lagi ekspresi yang sering didengar dalam dialek Sodegahama, yaitu kata 「んだ。」”Nda.” yang memiliki kesamaan seperti 「はい」”Hai” dalam bahasa Jepang standar yang artinya “Iya”.
Namun masih banyak perbandingan bahasa yang bisa ditemukan dalam dorama ini. Jika dicermati lagi lebih jauh.
           
Kalimat pertama pada episode 1 Ama-chan yang dapat dianalisis adalah sebagai berikut.
            菅原さん : 「いっしょに。。。だれ だべ?」
Sugawara-san : “Isshoni...dare dabe?
Sagawara : “Siapa itu dengannya?”
            Kurang lebih jika dikatakan dalam bahasa Jepang standar seperti ini, 「いっしょに。。。だれですか。」Isshoni..daredesuka.
Ucapan yang sama juga ada dalam episode 4 saat Daikichi mengungkapkan isi hatinya kepada ibu Aki, Haruko.
大吉さん :「春ちゃんが 帰たくな ずっとまってたんだべ
Daikichi-san : “Haru-chan ga kaitakuna zutto matte tandabe
Daikichi-san : “Selama ini aku sudah lama menunggumu untuk kembali pulang.”
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang standar dapat diucapkan kurang lebih seperti ini, 「春ちゃんが 帰りたくな ずっとまってでしょ。」Haru-chan ga kaeritakuna zutto mattedesho.
Lalu saat Yayoi-san mengatakan「おめが」Omega” yang artinya “kamu”, di dalam terjemahan bahasa Jepang standar dituliskan 「おまえが」Omaega” yang memiliki arti yang sama. Selain itu Katsue-san juga mengatakan 「やんねど バカたね」Yannedo bakatane” yang artinya “Apa kau bercanda? Jangan bilang hal-hal yang konyol..”, sedang terjemahan dalam bahasa Jepang standar ditulis 「またまた、バカを言うな」Matamata, baka o iuna” dengan arti yang sama pula.

                        Di episode 2 ini, Katsue-san bertanya pada Aki bagaimana rasa bulu babi yang dimakan olehnya.
かつ枝さん :「どうんな だわらさ。うめが?」
Katsue-san : “Dounna dawarasa. Umega?
Katsue : “Bagaimana menurutmu? Apa itu enak?”

Sedangkan dalam terjemahan bahasa Jepang standar ditulis,
「どうだ、うまいか?」Douda, umaika?” artinya juga sama “Bagaimana menurutmu? Apa itu enak?”

Di episode 3 pun tak banyak yang didapat percakapan dengan menggunakan dialek Sodegahama. Ketika Natsu-bappa menunjukkan baju Kasuri lengan pendek yang biasa digunakan untuk menyelam.
            夏ばっぱ :「どこさでてっぺ
            Natsu-bappa : “Doko sadeteppe
            Natsu-bappa : “Aku taruh di sana.”
                        Bila diucapkan dalam bahasa Jepang standar menjadi 「そこで置く」Soko de oku” yang artinya “Aku taruh di sana”.
                        Dan terakhir di episode 5, untuk pertama kalinya Aki bertemu dengan seorang anak yang sebaya dengannya, yaitu Yui Adachi. Perbincangan yang dilakukan oleh Aki yang mengunakan dialek Sodegahama dan Yui yang bahasa Jepang standar sebagai berikut.
ゆい :こうこうせい?
あき :んだ。二年生
ゆい :ええ。。なまっての。
あき :じぇじぇじぇ
Yui : “Koukousei?”
Aki : “Nda. Ninenseida.”
Yui : “Hee.. Namatteno”
Aki : “Jejejeh!”
Yui : “Kamu anak SMA?”
Aki : “Iya. Tingkat 2.”
Yui : “Eh! Kamu bicara menggunakan aksen (dialek)”
Aki : “Jejejeh!”
                       
Yui yang merupakan penduduk lokal tidak menggunakan dialek berbanding terbalik dengan Aki yang asli dari Tokyo namun sudah terbiasa dengan dialek Sodegahama. Bagian yang dicetak tebal merupakan ciri dari dialek Sodegahama.

6.      Simpulan
Bahasa Jepang standar merupakan bahasa Jepang yang banyak digunakan oleh warga Jepang yang berpusat di Tokyo. Karena bahasa Jepang standar sendiri merupakan dialek, yaitu dialek Tokyo. Selain bahasa Jepang standar, ada berbagai macam dialek lagi yang tersebar di berbagai daerah. Contohnya dialek Sodegahama yang berada di daerah Sodegahama, Perfectur Iwate.
Dialek ini bisa didengar oleh kita sebagai penutur asing dalam dorama Ama-chan. Salah satu dorama populer di tahun 2013 di Jepang. Dorama yang mengangkat budaya seorang penyelam wanita yang bertugas menangkap bulu babi / uni dalam bahasa Jepang yang disebut Ama-san.
Yang membedakan antara bahasa Jepang standar dengan dialek Sodegahama jika mendengarkan perbincangan antara pemain dalam dorama Ama-chan cukup sulit. Hanya beberapa saja yang bisa didengar dengan jelas perbedaannya. Seperti kata 「んだ」”Nda” yang memiliki arti “Iya”, sama dengan 「はい」”Hai” bila diucapkan dalam bahasa Jepang standar. Kemudian mengekspresikan keterkejutan akan suatu hal, dalam dialek Sodegahama adalah 「じぇ!」”Jeh!”, bila bahasa Jepang standar akan mengekspresikannya dengan mengucapkan 「びっくりした!」Bikkurishita!”.
Ciri lain dari dialek ini adalah, diujung percapakan akan terdengar kata だ “da”, だべ “dabe”,  てっぺ “teppe”.
Hanya sebagian kecil yang didapat dalam 6 episode pertama ciri-ciri dialek Sodegahama. Jika dianalisis lebih lanjut, pasti lebih banyak lagi ciri dari dialek Sodegahama dan perbandingannya dengan bahasa Jepang standar.

7.      Daftar Pustaka
-          Ama-chan episode 1 - 6
-          Aziz, Firman dkk.2014.Taktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: asasupi
-          Kaoru Slotsve  dan D. C. Palter.2006. Colloquial Kansai Japanese: The Dialects and Culture of the Kansai Region (Tuttle Language Library).Jepang: Turtle
-          Taniguchi,Goro.2007.Kamus Standar Bahasa Jepang – Indonesia.Dian Rakyat: Jakarta
-          Jurnal : Miyake, Yoshimi.1995.A Dialect in the Face of the Standard: A Japanese Case Study. Vol 21. No 1
-          Jurnal : 2012.Ph.D. The University of Tokyo.High Vowel Devoicing in Japanese: As an Indicator of Standardization of Dialects (in Japanese)
-          Jurnal : Hara, Kiyoshi.2005.Regional dialect and cultural development in Japan and Europe.Volume 2005
-          http://ahsanba.blogspot.com/2014/01/amachan-subtitle-indonesia.html
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang
-          http://ja.wikipedia.org/wiki/あまちゃん
-          http://www.jitco.or.jp/webtomo/pdf/language_Indonesia2010_08.pdf
-          repository.maranatha.edu/7561/3/0342034_Chapter1.pdf



tersedia juga di kelas-dawam.blogspot.com  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar